About Blog

Blog tentang matematika

15 Maret 2011

MENCINTAI MATEMATIKA LEWAT KUIS ATAU GAME

Oleh. Gede Benny Kurniawan

Ada yang takut dengan narkoba ? wajar apabila ada di antara kalian (para siswa) yang takut dengan yang namanya narkoba. Tapi jika ada di antara siswa yang takut dengan matematika, ini tidak wajar apalagi sampai memusuhi pelajaran tersebut.
Penyalahgunaan narkoba memang tidak memberikan manfaat sedikitpun bagi pemakainya bahkan justru memberikan dampak negatif yang luar biasa. Sedangkan matematika adalah ilmu yang sangat besar kontribusinya bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Melalui teori-teori dalam ilmu matematika , IPTEK berkembang dengan amat sangat pesatnya sehingga sekarang kita bisa menikmati hasil-hasil dari perkembangan IPTEK tersebut. Dari fakta tersebut, sudah sepantasnyalah kita menjauhi narkoba yang notabene tidak memberikan manfaat positif bagi kita, dan semestinya kita lebih mendalami dan mencintai matematika sebagai ilmu yang dapat melatih daya nalar kita.
Namun, fenomena yang terjadi justru sebaliknya, banyak siswa yang menakuti dan memusuhi matematika dan cenderung menyukai sesuatu yang jelas-jelas berakibat buruk terhadap diri mereka, seperti merokok, minum-minuman keras, dan fatalnya ada siswa (bukan siswa SMKN 1 Singaraja) yang diindikasikan menggunakan narkoba.
Ini merupakan tantangan yang cukup serius bagi kita sebagai tenaga pendidik, khususnya guru pengajar matematika untuk mengubah presepsi siswa tentang matematika. Akan tetapi, kadangkala kita sebagai guru pengajar matematika merasa bangga apabila ada yang mengatakan bahwa matematika adalah ilmu yang sulit dan rumit dan kadangkala kita setuju dengan opini publik yang mengatakan bahwa matematika merupakan ilmu yang patut ditakuti.
Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi pada diri kita sebagai guru pengajar matematika jika kita memang berusaha untuk mengajak siswa tidak takut dan mulai mencintai matematika. Untuk itu, sebagai langkah awal kita semua harus sepakat bahwa matematika bukan narkoba atau hantu yang perlu ditakuti.
Banyak cara yang dapat ditempuh untuk mengajak siswa lebih menyukai matematika, salah satunya adalah dengan memilih metode pengajaran yang tepat disertai dengan gaya mengajar yang elegan. Gaya mengajar yang tidak terlalu tegang dengan diselingi joke-joke segar yang berhubungan dengan materi biasanya mampu menghilangkan fobia siswa terhadap matematika. Apalagi jika kita bisa membuat game-game atau kuis-kuis yang berhubungan dengan matematika, ini cukup ampuh untuk menarik perhatian siswa. Untuk itu, di akhir tulisan ini saya sertakan beberapa kuis atau teka-teki matematika yang mudah-mudahan bisa mengajak siswa untuk lebih tertarik lagi dengan matematika.
Tidak mudah memang mengubah sesuatu yang sudah dianggap sebagai suatu kewajaran, apalagi sampai mengubah perasaan takut siswa terhadap matematika menjadi cinta, tapi dengan selalu berusaha dan berjuang pasti kita bisa. Bukankah dalam Kitab Suci Bhagawad Gita dikatakan bahwa hidup adalah suatu tantangan dan petualangan, oleh karena itu hadapi dan berjuanglah !


* * * * * * * * * * * * * *

Kuis I ;
Kuis yang pertama ini lebih ditujukan kepada anak-anak jurusan penjualan, tapi bukan berarti jurusan yang lain tidak boleh menjawab.
Misalnya kamu sebagai penjual minyak tanah. Kamu memiliki satu drum penuh minyak tanah yang volumenya 9 liter. Kemudian ada 2 orang pembeli dengan membawa jirigen kosong yang volumenya masing-masing 5 liter dan 4 liter. Kedua pembeli tadi bermaksud membeli 3 liter minyak tanah. Bagaimana cara kamu melayani kedua pembeli tersebut apabila kamu hanya memiliki alat pengukur (cantingan) dengan takaran 2 liter saja tanpa harus meminjam cantingan ke tempat lain ?

Kuis II ;
Kuis yang kedua ini ditujukan untuk semua jurusan, bisa digunakan untuk menarik perhatian siswa dan sedikit memberikan hiburan.
Misalnya kamu sebagi petugas penjara, kemudian kamu menghadapi kasus seperti berikut ini : seseorang karena suatu kasus dikenai hukuman seumur hidup, karena ada hal-hal yang meringankan maka hukumannya dipotong setengahnya. Bagaimana cara kamu melaksanakan hukuman ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar